Kamis, 26 November 2009

IBADAH YANG TIDAK DICONTOHKAN RASULULLAH S.A.W



IBADAH-IBADAH YANG TIDAK DI AJARKAN OLEH RASULULLAH


Rasulullah SAW bersabda

Sesungguhnya ucapan yang paling benar adalah Kitabullah, dan sebaik-baik jalan hidup ialah jalan hidup Muhammad, sedangkan seburuk-buruk urusan agama ialah yang diada-adakan. Tiap-tiap yang diada-adakan adalah bid'ah, dan tiap bid'ah adalah sesat, dan tiap kesesatan (menjurus) ke neraka. (HR. Muslim).

Barangsiapa menimbulkan sesuatu yang baru dalam urusan (agama) kita yang bukan dari ajarannya maka tertolak. (HR. Bukhari)

Suatu ibadah tidak akan diterima kecuali dengan dua syarat:

1. Menjadikannya ikhlash semata-mata karena Allah Ta'ala.

2. Kedua, Hendaknya ia sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam sebagaimana yang disebutkan di dalam hadits dalam kajian ini.

Dari hadist diatas nabi berpesan agar kita tidak mengada-ada dalam urusan agama, baik dalam bentuk ibadah maupun amalan-amalan lainnya yang dianggap sebagai ibadah tapi nabi sendiri tidak pernah melakukan dan menganjurkan kepada umatnya. Karena setiap amalan yang dilakukan itu jika tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah SAW maka amalan itu akan tertolak (sia-sia).

Sesuatu yang baru dalam urusan agama disebut sebagai bid’ah. Dan bid’ah itu sendiri dapat mengantarkan seseorang kedalam kesesatan yang akan berakhir kedalam neraka. (mudah-mudahan kita terhindar dari segala perbuatan bid’ah).

Dalam artikel ini akan diterangkan beberapa bentuk amalan dan ibadah yang tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, dengan kata lain ibadah tersebut adalah bid’ah.

1. TAHLILAN

Tahlilan adalah peringatan hari kematian dari salah seorang kerabat keluarga, tahlilan dapat juga disebut upacara selamatan untuk orang yang telah meninggal. Dalam kegiatan tahlilan ini dibacakan doa-doa dan kalimat tahlil secara bersama-sama dan berulang-ulang. Namun yang menjadikan suatu persoalan adalah bahwa acara tahlilan dilakukan dengan mengundang orang-orang satu kampung dan menyediakan hidangan yang berlebihan selayaknya sebuah pesta. Ini juga terjadi pada hari ke-3, ke-7, ke-40, ke-100,bahkan hari ke-1000 setelah kematian. Bukankah ini suatu keanehan bahwa di dalam acara peringatan kematian di lakukan pesta dengan penyajian beragam makanan.

Imam syafi’I berkata dalam kitabnya, Al-Umm, Juz I hlm 279

“….dan aku membenci Al-Ma’tam, yaitu proses berkumpul/bergabung (ditempat keluarga mayit) walaupun tanpa tangisan, karena hal tersebut hanya akan menimbulkan bertambahnya kesedihan dan membutuhkan biaya, padahal beban kesedihan masih melekat (dikeluarga mayit).

Khalifah umar bin abdul aziz melarang tahlilan seperti dalam Riwayat Ibnu Abi Syaibah:

Telah berkata kepada kami Yan ‘Aqid bin isa dari tsabit dari Qais, beliau berkata” saya telah menyaksikan umar bin abdul aziz melarang keluarga mayit mengadakan perkumpulan kemudian berkata: “kalian akan mendapat bencana dan akan merugi”

Jika kita telusuri, upacara kematian tersebut di adopsi dari budaya hindu dan budha. Mereka umta hindu dan budha menganggap bahwa setelah meninggal maka mayit tersebut akan datang kerumah pada malam hari mengunjungi keluarganya. Untuk itu kedatangan ruh tersebut harus disambut dengan pembacaan doa-doa dan menyiapkan sesajen untuk ruh mayit agar ruh itu bebas dari siksa kematian dan dapat mengunjungi keluarga yang di cintainya.

Setelah Islam masuk maka acara tersebut secara perlahan-lahan diganti dengan kegiatan yang bernafaskan Islam, misalnya sesajen diganti dengan makanan-makanan yang dibagikan, mantera-mantera diganti Fdengan doa-doa dan bacaan Al-Qur’an. Namun secara aqidah kegiatan tersebut tetap menjadi bid’ah karena mengikuti cara yang dilakukan oleh umat agama lain dan tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah.

mari kita buktikan dengan dalil bahwa amalan tahlilan adalah ditolak

Hadist Shahih Riwayat Abu Dawud :

“ apabila mati anak Adam, maka putuslah amalannya kecuali 3 perkara : pertama: se dekah yang berkekalan (sedekah wafatnya), kedua: ilmu yang bermanfaat bagi orang lain, krtiga: anak yang shaleh yang mendoakan orang tuanya”.

penjelasan hadist :

A.Hasan mengatakan bahwa :

- Kalau seseorang telah mati, tidak akan bertambah amalnya, kecuali 3 perkara tadi.

- Ilmu dan anak, adalah daripada usahanya sendiri pada waktu ia masih hidup dan itu yang akan menambah amalnya.

- Manusia itu Cuma akan mendapat ganjaran dari apa yang telah dikerjakan sendiri diatas dunia.

Coba kita lihat acara tahlilan, mereka menganggap dengan mengundang orang untuk mendoakan sang mayat maka akan mengurangi azab dan dapat menambah amalan bagi si mayat tersebut. Disitulah kekeliruan pemahaman yang banyak terjadi sekarang ini. Semoga mereka yang masih meyakini pemahaman seperti itu diberikan petunjuk oleh Allah.

2. YASINAN

Maraknya upacara Yasinan pada zaman sekarang seperti pada hari setelah kematian, pada malam jumat, pada ziarah kubur dan sebagainya seakan-akan bahwa Al-Qur’an itu hanya berisi surat Yasin saja. Padahal sangat dianjurkan untuk mengkhatamkan seluruh ayat Al-Qur’an setiap 1 bulannya.

Ada beberapa syarat diterimanya amalan ibadah

1. Ikhlas karena Allah dan semata-mata untuk Allah dengan konsekwensi terhadap syahadat yang terbebas dari syirik.

2. konsekwensi dari syahadat Muhammad Rasulullah, dengan mengikuti apa yang dianjurkan dan meninggalkan bid’ah (yang diada-adakan).


Mari kita bandingkan apakah yasinan tersebut sudah mengikuti syarat tersebut

• Yasinan mengkhususkan dengan surat Yasin, padahal tidak ada dalil yang shahih yang mengkhususkan surat tersebut.
• Yasinan mengkhususkan pada hari tertentu saja (tiap malam jumat) namun dalil mengenai hal itu adalah lemah.
• Mengkhususkan pada waktu atau acara tertentu (sebelum dan sesudah kematian ). Padahal Al-Qur’an dan Hadist tidak mengajarkan hal itu.
• Dilakukan dengan cara berjamaah, membaca secara seperti paduan suara dan tidak jelas makhraj dan tajwidnya. Padahal Rasulullah mengajarkan membaca Al-Qur’an dengan tartil, pelan, benar dan teratur, dibaca oleh satu orang yang lain mendengarkan.

mari kita lihat dalil-dalil yang menjelaskan yasinan tersebut.

“ barangsiapa yang membaca surat Yasin dalam suatu malam, maka ketika ia bangun pagi hari diampuni dosanya. Dan siapa yang membaca surat ad-Dukhan pada malam Jumat, maka ketika dia bangun pagi harinya maka diampuni dosanya”

Keterangan : hadist ini palsu : Ibnu Jauzi mengatakan, semua jalannya adalah bathil, tidak ada asalnya. Imam Daruquthni berkata, Muhammad bin Zakaria yang ada dalam sanad hadit adalah tukang pemalsu hadist.

Hadist lainnya

“Siapa yang membaca surat Yasin satu kali, maka seolah-olah ia membaca Al-Qur’an sepuluh kali”.

Keterangan : hadist ini Maudhu (palsu) diriwayatkan oleh imam Baihaqi dalam Syuabul Iman. Rasanya tidak perlu lagi membaca surat lain, karena dengan membaca surat Yasin seperti sudah khatam Al-Qur’an 10 kali.

Begitulah yang terjadi pada masyarakat kita sekarang ini, beribadah tetapi sia-sia, karena menggunakan dalil yang lemah atau palsu sehingga tidak menimbulkan manfaat sedikitpun untuk dirinya.

3. RUWAHAN

Ruwahan berasal dari ajaran agama hindu yang percaya dengan roh-roh. Setelah Islam masuk maka nenek moyang melakukan upacara untuk menyambut roh pendahulunya karena memasuki bulan ramadhan roh tersebut akan mengunjungi anak cucunya.

Upacara ruwahan ini dilakukan dengan mengundang orang banyak untuk mengikuti yasinan bersama, dan mendokan bersama kepada arwah yang telah meninggal tersebut.

Ruwahan dalam pandangan hadist

Hadist pertama

“ ada enam perkara, orang yang aku (kata Nabi S.A.W) laknat dan Allah juga melaknatnya, padahal setiap permohonan Nabi itu diperkenankan :

1. orang yang menambahi kitab Allah
2. orang yang mendustakan ketentuan Allah
3. orang yang mengalah kepada pemerintah yang sombong lagi kejam.
4. orang yang menghalalkan larangan Allah
5. orang yang menghalalkan dari keturunanku yang Allah haramkan.
6. orang yang meninggalkan sunnahku”
hadist kedua,.

Jauhilah oleh kalian setiap perkara yang baru (dalam agama), karena setiap perkara yang baru adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah sesat dan setiap kesesatan tempatnya di neraka.

Dari hadist tersebut dapat disimpulkan

• Orang yang melaksanakan ruwahan tidak diterima amal dan sedeqahnya karena menyalahi perintah Allah dan Rasul, apalagi jika agar disenangi orang banyak sehingga menjadikan nya riya.
• Orang yang melaksanakan ruwahan mendapat laknat dari Allah
• Orang yang mengajak dan diajak sama-sama memikul dosanya.
• Orang yang melakukan ruwahan akan dimasukan kedalam neraka..

4. TAWASSUL

Tawasul menurut ulama adalah perantara antara hubungan manusia dengan Allah S.W.T

Namun tawassul yang dilakukan pada zaman sekarang ini sudah mengalami pergeseran karena seringkali kita lihat bahwa banyak orang bertawassul dengan benda yang dianggap keramat, kuburan, dan sebagainya.

Dalam surat Al-Hajj ayat 73

”Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah”

Jadi meminta doa kepada orang yang telah mati ( walaupun itu adalah seorang Syekh atau ulama ) maka perbuatan itu adalah sia-sia, karena orang yang mati itupun tidak mampu untuk menolong dirinya sendiri. Begitu juga menggunakan makam orang-orang shaleh sebagai perantara dalam berdoa juga merupakan perbuatan yang sia-sia, bisa menjadi Syirik.

Dalam surat Ar-Rad ayat 14

“Hanya bagi Allah-lah (hak mengabulkan) doa yang benar. Dan berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memperkenankan sesuatupun bagi mereka, melainkan seperti orang yang membukakan kedua telapak tangannya ke dalam air supaya sampai air ke mulutnya, padahal air itu tidak dapat sampai ke mulutnya[769]. Dan doa (ibadat) orang-orang kafir itu, hanyalah sia-sia belaka”.

Doa yang dibolehkan hanya ditujukan kepada Allah. Bahkan kita diwajibkan untuk selalu berdoa kepada Allah sebagai salah satu bentuk pelaksanaan ibadah kepada Allah. Apabila kita ingin bertawassul menjadikan perantara dalam berdoa maka ini pun hanya boleh dilakukan kepada orang yang masih hidup seperti orang tua, anak yatim, ulama dan orang-orang shaleh lainnya yang mempunyai keutamaan dalam hal agamanya. Tapi kita tidak dibolehkan menjadikan orang-orang kafir sebagai perantara dalam berdoa.

Dalam sebuah hadits

Ada seorang laki-laki masuk ke mesjid, sementara Nabi S.A.W sedang berkhutbah. Lalu laki-laki itu berkata, ya Rasulullah, harta kekayaaan telah hancur (akibat kemarau panjang), segala usaha telah terputus, maka mohonkanlah kepada Allah agar kita ditolong (diturunkan hujan)) kemudian Nabi SAW berdoa menadahkan tangannya dan tidak lama kemudian turunlah hujan selama satu minggu.

5. ISTIGHOSAH.(MEMINTA PERTOLONGAN)

1. Meminta pertolongan kepada orang yang sudah mati adalah syirik besar sekalipun itu adalah makam Nabi Saw
2. meminta pertolongan kepada orang masih hidup dibenarkan oleh syariat, dengan meyakini bahwa Allah yang mengabulkan.
3. meminta pertolongan kepada makhluk selain manusia yang masih hidup sangat bertentangan dengan syariat Islam dan bisa terjerumus kedalam syirik akbar.

Al-Qur’an surat An-Naml ayat 80

“Sesungguhnya kamu tidak dapat menjadikan orang-orang yang mati mendengar dan (tidak pula) menjadikan orang-orang yang tuli mendengar panggilan, apabila mereka telah berpaling membelakang”.

6. TABARRUK (MENCARI BERKAH)

Tabarruk adalah mencari berkah. Namun kita tidak dibolehkan bertabarruk dengan perantara sesuatu yang tidak mampu berbuat apa-apa.

Contoh tabarruk yang dilarang

a. bertabaruk dengan kubur Rasulullah Saw apalagi kuburan selain rasul atau melakukan perjalanan hanya untuk mengunjungi pemakamannya.
b. Berdoa dimakam Rasulullah dan menyangka doa disana akan langsung dikabulkan.
c. Bertabarruk dengan orang-orang shaleh yang telah mati
Bertabaruk dengan cara seperti diatas dapat menjadikan haram karena telah melakukan bid’ah dalam agama, dan bisa juga menjadi musyrik karena telah mempersekutukan Allah dalam beribadah.

Bertabarruk yang dibolehkan misalnya berzikir dan membaca Al-Qur’an agar mendapatkan keberkahan

7. ZIARAH KUBUR

Ziarah kubur dianjurkan oleh syariat dengan tujuan agar mengambil pelajaran dan ingat akan kematian kita sendiri dengan tidak berkata yang membuat Allah murka.

Ziarah kubur dimaksudkan agar para peziarah mengambil pelajaran dengan mengingat mati sehingga setelah itu ia meminta ampunan dan bertobat kepada Allah atas segala dosa yang telah diperbuat sebelumnya. Namun bila berziarah kubur selain dari pada tujuan tersebut maka tidaklah dianjurkan untuk melakukannya, karena merupakan bid’ah. Apalagi kalau berziarah kubur untuk meminta doa, meminta berkah, meminta ilmu kesaktian, meminta kesembuhan dan sebagainya itu adalah termasuk kedalam syirik akbar.

8. MAULID NABI

Maulid Nabi Saw adalah suatu perayaan peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad Saw. Pada zaman sekarang ini sangat marak acara peringatan tersebut dilakukan di berbagai daerah. Namun sangat jauh dari makna peringatan maulid nabi Saw tersebut. Peringatan maulid nabi dilakukan dengan menghidangkan berbagai macam hidangan sehingga seringkali menimbulkan mubazir. Dan acara maulid nabi diisi dengan tarian dan musik yang tidak ada hubungan dengan syariat sediktpun.

Jika kita ingin memperingati maulid nabi sebagai bentuk kecintaan kita kepada Rasulullah dapat dilakukan dengan cara lain yang lebih bermanfaat dan bernilai ibadah. Misal

Mengikuti Nabi Muhammad Saw, mengerjakan sunnahnya, mengikuti perkataannya, menjalan perintahnya, dan menjauhi larangannya ( ali imran ayat 31)

Mendahulukan apa yang disyariatkan dan diperintahkan oleh Rasulullah Saw, dari pada hawa nafsunya dan keinginan sendiri. ( surat Al Hasyr ayat 9)

Banyak mengingat Rasulullah Saw, orang yang cinta kepada sesuatu, dia akan selalu mengingatnya ( surat Al-Ahzab ayat 56)



Sumber ringkasan : Membongkar Kesesatan Tahlilan, Yasinan, Ruwahan, Tawassul, Istighotsah, Ziarah, Maulid Nabi Saw, Basyaruddin bin Nurdin Shalih Syuhaimin, Mujahid Press Bandung, 2008.


Demikianlah ringkasan dari bentuk ibadah yang banyak terjadi sekarang ini namun semua itu tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah Saw, bahkan Rasulullah Saw sendiri mengingatkan kepada kita bahwa semua yang tidak berasal dari beliau adalah bid’ah. Sedangkan bid’ah adalah sesat dan kesesatan ada dalam neraka.. semoga kita terlindung dari segala perbuatan bid’ah tersebut.

Agama adalah dalil, jangan mengingkari setiap perkataan yang didasarkan pada dalil yang berasal dari Rasulullah

Penulis

Ali Wardani, Se


112 komentar:

  1. Keilmuan yang sangat dangkal.....anda harus banyak belajar agama lebih banyak lagi tidak hanya dari satu sumber yang anda yakini tapi pada ustadz yang berbeda pemikiran dengan anda sekalipun. Sehingga membuka wawasan saudara sehingga tidak menyalahkan amalan sesama muslim. Perlu anda ketahui bahwa apa yang tidak dilakukan rosululloh bukan berarti haram dilakukan umatnya sepanjang tidak melanggar syariat yang telah ditentukan. Coba anda cari contoh amalan yang tidak dicontohkan oleh rosullulloh tapi dilakukan sahabatnya. Sahabat bilal misalnya...setiap habis wudlu selalu melakukan sholat dua rokaat..apa nabi mengajarkan itu...ketika ada yang bertanya pada rosul tentang amalan Bilal apa jawab nabi...? Silahkan anda cari jawabannya tentang riwayat ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju banget saudara anonim

      Hapus
    2. Maaf pak, segala sesuatu yang terjadi pada sahabat dimasa Rasulullah sallallaahu 'alaihi wasallam masih hidup, dan Beliau bersikap mendiamkan, menyarankan, melarang dsb, itu yang menjadi dalil bagi kita hari ini

      Hapus
    3. saya setuju dengan saudara robby.

      Hapus
    4. Setuju dg om Robby
      Ibadah yg tidak dilakukan oleh Rosululloh SAW dan sahabat di masa hidupnya Rosululloh itu berarti ya bid'ah ...

      Soal Shalat 2 rakaat sesudah wudhu ini haditsnya.

      Dari Humran mantan budak Utsman, dia berkata, “Saya mendengar Utsman bin Affan -sedangkan dia di halaman masjid-, lalu muadzdzin mendatanginya ketika Ashar, lalu dia meminta air wudlu, lalu berwudlu, kemudian berkata, ‘Demi Allah, sungguh aku akan menceritakan kepada kalian suatu hadits, kalau bukan karena suatu ayat dalam Kitabullah niscaya aku tidak akan menceritakannya kepada kalian. Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidaklah seorang laki-laki muslim berwudlu, lalu memperbagus wudlunya, lalu melakukan shalat, melainkan pasti Allah mengampuni dosanya antara dia dan shalat sesudahnya’.”.”(Diriwayatkan Muslim).

      Hapus
    5. Bid'ah sesat menurut saya sudah ada contohnya.....yg sholatnya seperti goyang2.../seperti joged itu

      Hapus
    6. Bahkan Nabi shollallohu 'alaihi wa sallam yg bertanya kpd Bilal, bukan sebaliknya, ini Sunnah Taqrir .

      Hapus
    7. Salatnya Bilal setelah wudu telah diketahui dan disetujui nabi. Pertanyaannya, apakah nabi menyetujui tahlilan, yasinan, maulidan???

      Hapus
    8. Berarti tidak semuah amalan yang tidak dilakukan nabi adalah sesat.

      Hapus
    9. Rasulullah ga pernah sunnatal masjid karna rumahnya di masjid, jdi buat antum" sekalian ga usah sunnatal masjid ya .

      Hapus
    10. Perbuatan sahabat ( Bilal) tergantung pada persetujuan/taqrir dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, jika Nabi menyetujui dan mentaqrirnya maka jadilah perbuatan tersebut dikenal dengan sunnah taqririyah. perbuatan Bilal Ra. di atas merupakan perbuatan para sahabat sebelum turunnya ayat tentang sempurnanya agama. Ternyata tidak semua ijtihad sahabat disetujui oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Contohnya :

      Pertama : Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak menyetujui Al-Baroo' bin 'Aazib radhiallahu 'ahu atas kesalahannya dalam mengucapkan lafal doa yang diajarkan Nabi kepadanya. Yaitu Al-Baroo' telah merubah lafal Nabi dengan lafal Rasul.

      Hapus
    11. https://youtu.be/1gHXOZ8xvtg

      Hapus
    12. itu beda akhi, soalnya nabi Sholallahu alaihi wa salam masih hidup, agama islam masih dalam proses penyempurnaan. tapi setelah agama islam ini sempurna, sebenarnya tidak perlu kita menambah nambah ibadah, seperti yng kita ketahui sunnah aja udah melimpah kita tinggalkan

      Hapus
  2. Hati-hati dalam memvonis bid’ah

    Berbagai macam sumber menyebutkan bahwa sebenarnya Shalat Sunnah Setelah Wudhu yang dilakukan oleh Bilal adalah sebuah ibadah yang belum dicontohkan oleh Rasulullah, namun hal itu ditaqrir (disetujui) oleh Rasulullah.



    Di dalam hadits disebutkan bahwa semua bid’ah itu sesat. Yang menjadi pertanyaan adalah amalan seperti apa yang disebut sebagai bid’ah ? Rasulullah SAW menyatakan bahwa apa saja yang baru adalah bid’ah. Muncul pertanyaan berikutnya, apakah perkataan beliau itu berlaku umum atau ada pengecualiannya?. Hal ini perlu dipertanyakan karena banyak sekali nash – nash yang umum, ternyata ada pengecualiannya. Kalau dikatakan sabda Rasulullah SAW tersebut diberlakukan dalam keumumannya ( dalam arti, apa saja yang tidak dilakukan oleh Rasulullah SAW adalah bid’ah ), maka, Bilal adalah pelaku bid’ah karena dia mengerjakan shalat sunnah wudhu’ yang tidak dikerjakan dan tidak juga diperintahkan oleh Rasulullah. Usman bin ‘Affan juga pelaku bid’ah karena menambah azan Jum’at jadi dua kali, padahal pada masa Rasulullah SAW adzan Jum’at itu cuma sekali. Khabbab ( salah seorang sahabat ) juga pelaku bid’ah, karena dialah yang pertama kali shalat dua raka’at sebagai ungkapan sabar. Tetapi adakah di antara kita yang berani mengatakan ketiga sahabat itu pelaku bid’ah yang sesat?. Ini menunjukkan bahwa di kalangan para sahabat ternyata terdapat sebuah konsep bahwa untuk mengerjakan sesuatu yang baik, tidak perlu menanyakan ini dilakukan oleh Rasulullah atau tidak, tetapi cukup dengan dalil-dalil umum saja.



    Lalu, ada yang membantah, ini kan termasuk sunnah juga karena sudah disetujui ( ditaqrir ) oleh Rasulullah. Sekarang Rasulullah SAW sudah wafat, jadi tidak mungkin ada taqrir lagi. Ini benar sekali, tetapi yang ditaqrir oleh Rasulullah itu bukan amalan sahabatnya itu saja, tetapi Rasulullah juga mentaqrir konsep atau pola pikir atau metode ijtihad mereka. Dalilnya adalah, kita tidak menemukan satu riwayat pun yang menyatakan bahwa Rasulullah pernah marah dan menolak amalan-amalan baik yang dilakukan oleh para sahabat atas inisiatif mereka sendiri. Bahkan, semua amaliah sahabat ( walaupun tidak dikerjakan dan diperintahkan oleh beliau SAW ) selalu diterima dan dihargai. Ada sahabat yang selalu membaca surah al-Ikhlas ( di samping surah lain ) setelah al-fatihah di dalam shalat, ada lagi yang membaca do’a I’tidal dengan do’a yang tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah, dan ada juga sahabat yang duduk-duduk berkumpul untuk berdzikir. Ternyata, semua yang dilakukan sahabat tadi disetujui dan diapresiasi oleh Rasulullah SAW.





    BalasHapus
    Balasan
    1. setuju, jazakallah khayrun akhi

      Hapus
    2. MELURUSKAN ada amalan sahabat yang di tolah Rasulullaa seperti 3 orang yang mendatang Aisyah bertanya tentang ibadah Rasulullah, kemudian mereka ingin shalat terus di waktu malam, ada yang mereka ingin puasa terus ada yang ingin tidak beristri Rasulullah m berkata barang siapa tidak suka dengan sunnahku maka bukan golonganku, begitu pula apa yang para sahabat melkukan penyembelihan sebelum shalat ID dll, kslsu kita lihat meskipun para sahabat tidak bertanya dahulu tetapi merek masih di bimbing oleh wahyu, lihat QS 3:110 Dan mereka disiapkan memang untuk jadi teladan.

      Hapus
    3. Amalan sahabat Rosul yg ketika rosul hidup berada ditengah tengahnya dan rosul diam maka itu bukan bid'ah

      Dan amalan yg dilakukan oleh khulafaur rosyidin , abubakar, umar, usman dan ali setelah rosul meninggal maka bukan bid ah juga katena rosul bersabda: agar berpegang kepada sunnah kubdan sunnah khulafaur rosuidin walaupun harus menggigit dg gigi gerah( hadist shahih)

      Hapus
    4. Mereka para shahabat Nabi yg mulia telah Allah ridhoi saudara, jangan dibandingkan dg yg tdk dapat jaminan surga oleh Allah dari lapis langit ke 7

      Hapus
  3. Contoh lain, Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk menjadikan shalat witir sebagai penutup shalat malam. Ternyata Abu Bakar al-Shiddiq, shalat witir di awal malam ( sebelum tidur ) kemudian setelah bangun lewat tengah malam, beliau shalat malam ( qiyam al-lail ), tidak shalat witir lagi. Ini menyalahi perintah Rasulullah SAW. Ini, awalnya belum diketahui dan belum disetujui oleh Rasulullah, bahkan Abu Bakar pun tidak bertanya kepada Rasulullah SAW apakah ini boleh atau tidak, sampai-sampai suatu sa’at Rasulullah SAW sendiri yang bertanya kepada Abu Bakar, bagaimana shalat malam beliau? Setelah mendengar jawaban Abu Bakar, Rasulullah SAW bersabda : “Engkau orang yang hati-hati”. Mengapa Abu Bakar tidak bertanya dulu kepada Rasulullah sebelum melakukannya? Ini barangkali karena Abu Bakar punya konsep : Selama sesuatu itu baik, tidak ada larangan dalam al-Qur’an dan al-Hadits, dan ada perintah umumnya, maka itu sah – sah saja. Mengapa juga Rasulullah SAW tidak pernah marah terhadap para sahabatnya yang “neko-neko” ( melakukan amal yang tidak dicontohkan beliau ) sebagaimana banyak diriwayatkan dalam kitab-kitab hadits ?. Mengapa pula amalan baik para sahabatnya, walaupun tidak pernah dicontohkan oleh beliau, selalu dihargai dan diapresiasi oleh beliau ? Ini, barangkali, karena Rasulullah SAW juga punya konsep : Beliau sudah menjelaskan prinsip-prinsip umum kebaikan, maka siapa saja yang berbuat sesuai dengan prinsip kebaikan, maka ia mendapat kebaikan, walaupun beliau tidak melakukannya.



    Rasulullah sangat sayang dan mengenal ummatnya

    Rasulullah sangat menyayangi ummatnya, “ummatku, ummatku, ummatku” merupakan kata-kata yang keluar dari Rasulullah menjelang wafatnya yang membuktikan bahwa beliau sangat sayang kepada ummatnya.



    Rasa sayang Rasulullah pun terbukti dalam hadits ini. Sangat besar rasa sayang Rasulullah, hingga beliau pun hapal bunyi terompah (sandal) dari seorang Bilal. Rasulullah langsung mengenali bahwa bunyi dalam mimpinya adalah bunyi terompah, dan beliapun langsung mengenali bahwa terompah tersebut milik Bilal padahal Rasulullah tak melihat wajah Bilal dalam mimpinya, ia hanya mendengar suara terompahnya.



    Hal ini kita ambil pelajaran untuk selalu mengenal objek dakwah kita hingga ke hal-hal yang detail. Jika kita sudah kenal hal-hal yang detail dalam objek dakwah kita, maka kita pun akan tahu metode dakwah yang tepat untuk mereka.

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang disebutkan oleh penulis diatas tidak pernah dilakukan oleh nabi, sahabat, tabi'in, tabiut'tabi'in, makanya bid'ah

      Hapus
  4. ya udah intinya gini aja, saudara anonim itu pengikut rasul atau pengikut sahabat ?
    kalo pengikut rasul ya udah ikuti aja yang di ajarkan rasul, .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf seribu maaf, bukan bermaksud mendebat. Saya pun masih terus mencari jawaban, saya cuma hendak bertanya, seperti yang disampaikan saudara anonim, bahwa para sahabat juga menambahkan ibadah baru yg tidak dicontohkan rasul, jadi dalam hal ini para sahabat juga pelaku bid'ah secara otomatis, pertanyaan saya simple sekali, apakah para sahabat termasuk dalam golongan yang sesat? Sedangkan mereka termasuk 10 orang yang dijamin masuk surga, anda yakin mau mengatakan sesat pada mereka? Dan mengingkari jaminan rasulullah?? Sedangakan mengingkari salah 1 perkara yg disampaikan rasul akan membuat seseorang menjadi kafir seperti mengingkari seluruh ketetapan yg disampaikan rasul. Terimakasih, sekali lagi bukan maksud saya mendebat. Mungkin saudara punya jawabanya.

      Hapus
    2. Para sahabat Radhiyallaahu 'anhum melakukan sesuatu dikala Rasulullah sallallaahu 'alaihi wasallam masih hidup, sehingga beliau bersikap melarang atau mendiamkan atau menyarankan dsb. Sikap beliau apalagi ucapan beliau yang didengar oleh sahabat-sahabat itulah yang menjadi dalil bagi kita hari ini. Kalau hari ini ada yang berinisiatif membuat yang baru maka tidak lagi diperkenankan, sebab Rasulullah yang akan menilai perbuatan yang kita perbuat telah tiada. Wallaahu a'lam.

      Hapus
    3. Salat terawih bejamaah di gagas umar ra setelah rosul wafat. Bagai mana itu robby s( nama yg dilarang)

      Hapus
    4. La bang Munir pengikut siapa, kalo pengikut Rasul kok mainin HP itu tdk diajarkan Rosul, wkwkw...gagal paham diriku ini.

      Hapus
    5. La bang Munir pengikut siapa, kalo pengikut Rasul kok mainin HP itu tdk diajarkan Rosul, wkwkw...gagal paham diriku ini.

      Hapus
    6. Sekarang yg jadi penengahnya ya alqur'an.selama g menyimpang y sah2 aja.bukannkah kita suruh kmbali ke alqur'an bila bingung

      Hapus
    7. Sekarang yg jadi penengahnya ya alqur'an.selama g menyimpang y sah2 aja.bukannkah kita suruh kmbali ke alqur'an bila bingung

      Hapus
    8. Bukannya bacaan tahlil,yasin itu smua ajaran dr rosul mb.apa salah kl org meninggal didoakan sm saudara sesama muslim.mereka rosul n para sahabat g mengajarkan tahlil n yasin wong g diajarkan aja udah dpt doa trus dri pengikutnya sampai sekarang.emg saudara2 kita yg meninggal itu akhlaknya udh sehebat rosul n para sahabat jdi g perlu doa saudara sesama muslimnya(tetangganya)

      Hapus
  5. do padu ra oleh kukupan.....

    BalasHapus
  6. Alhamdulillah masih ada saudara Anonim.. Mudah-mudahan yg menulis sadar dan insyaf.. baru hafal satu dua hadits langsung mengambil keputusan yg lain bid'ah.. Mereka ini sering betul meresahkan umat islam di indonesia..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Begini saja, laksanakan saja yg diyakini sepanjang masih dlm kerangka Islam. Klo saya masih ada satu sabda Rasul yg perlu dicermati yg intinya: yg diharamkan dlm kitabNya adl haram dan sebalik nya..Bgmn?

      Hapus
  7. Alhamdulillah masih ada saudara Anonim.. Mudah-mudahan yg menulis sadar dan insyaf.. baru hafal satu dua hadits langsung mengambil keputusan yg lain bid'ah.. Mereka ini sering betul meresahkan umat islam di indonesia..

    BalasHapus
  8. Alhamdulillah masih ada saudara Anonim.. Mudah-mudahan yg menulis sadar dan insyaf.. baru hafal satu dua hadits langsung mengambil keputusan yg lain bid'ah.. Mereka ini sering betul meresahkan umat islam di indonesia..

    BalasHapus
  9. yg komen pd jeles, kalian jangan merasa benar, kalo membenarkan perkara bid'ah ya silahkan berartu antum2 pelaku bid'ah monggo dilanjutkan . udah jelas akhi memberikan pemahaman demikian agar benar2 hati2 . yg meresahkan adalah orang2 islam yg nggak mengamalkan ajaran Rasulullah tapi membesar besarkan perkara ibadah yg nggak di ajarkan Rasulullah itu namanya berlebihan, fikirkan itu jangan sukanya menolak, mana mungkin akhi ilmunya cuma satu dua hadits, aku yakin itu hanya penilaian sempit antum2. jangan suudzon okee .

    BalasHapus
  10. lucu aja komenya bilang mudah mudahan sadar dan insaf, kayak menuduh oorg pelaku dosa, jangan2 antum sndri banyak dosa jdi menyembunyikan keaslian sifatnya dngan membalikan kata seolah org yg menasehati itu berbuat zolim, Astaghfirullahalazhim antum yg nyadar , komen aja keliatan muna

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf seribu maaf, bukan bermaksud mendebat. Saya pun masih terus mencari jawaban, saya cuma hendak bertanya, seperti yang disampaikan saudara anonim, bahwa para sahabat juga menambahkan ibadah baru yg tidak dicontohkan rasul, jadi dalam hal ini para sahabat juga pelaku bid'ah secara otomatis, pertanyaan saya simple sekali, apakah para sahabat termasuk dalam golongan yang sesat? Sedangkan mereka termasuk 10 orang yang dijamin masuk surga, anda yakin mau mengatakan sesat pada mereka? Dan mengingkari jaminan rasulullah?? Sedangakan mengingkari salah 1 perkara yg disampaikan rasul akan membuat seseorang menjadi kafir seperti mengingkari seluruh ketetapan yg disampaikan rasul. Terimakasih, sekali lagi bukan maksud saya mendebat. Mungkin saudara punya jawabanya. Sayapun masih mencari jawaban. Saudara bisa mengirim email saudara ke ( askavega@gmail.com ) saya menunggu jawaban saudara. Semoga kita selalu dalam petunjukNya. Amin.

      Assalamualaikum warohmatullah wabarokatuh.

      Hapus
    2. Ini ulasan yg ujung ujung nya anti sambung hati,ilmu,pemikiran dengan rosulalloh yg d bawa para sahabat tabiin dan para ulama.. Amalu amalukum. Ulama terdahulu lebih pintar dan alim akan hadist . dan mereka telah hafal atas dasar2 kami.. Lah ini. Yg quran aja belum tentu hafal,hadist baru baca berani2 nya mengklain bidah..

      Jangan menyalahkan kalo tidak tau ilmu nya rek.. Ilmu kami masih tidak ada apa2 nya.. Tapi jangan sampai anda yg tau mengklain hal tsb bidah..

      Klo yg bilang bidah nya golongan kami,kami masih menerima.pasalnya golongan kami paham akan adanya bidah baik dan buruk.

      Tapi klo yg bilang bidah nya itu kalian.. Itu sama saja mengklaim kami ahli neraka.. Emng siapa anda.. Kaya yg punya surga aja.. Semoga lita semua diberi pemahaman

      Hapus
  11. Astagfirallah...... semoga dijauhkan dr kesesatan yg disamarkan sedemikian rupa oleh syetan sehingga nampak baik. Yg pasti2 aja yg udah jelas ada contohnya dari nabi saja msh banyak yg berat menjalankannya... apalagi ditambah tambahin yang belum tentu berpahala. Atau memang ummat ini lebih menyukai ibadah yang samar2 daripada yang jelas. Inamal a malu binniat.... Allahualam bishowab

    BalasHapus
    Balasan
    1. #ASTAGFIRALLAH salah ketik atau djimana?....Nok Nia ..

      1.Bid'ah!!!! qunut SHubuh ada yang menghukumi Bid'ah!!..... bagaimana dengan madzhab Syafei yang membaca qunut dalam shalat shubuh..

      2.yang kakinya belum bengkak karena sering nya sujud (beribadah)yang Belum bibirnya kering karena sering shoum)(mendingan) keep silent (tentukan pilihan masing (@) ..

      Hapus
  12. Kehancuran islam adalah dari umat islam itu sendiri dengan merasa lebih pintar..dan menghujat sesama muslim itu sendiri sehingga terjadi perpecahan didalam tubuh islam itulah yg pantas menempati neraka..!!

    BalasHapus
  13. Kehancuran islam adalah dari umat islam itu sendiri dengan merasa lebih pintar..dan menghujat sesama muslim itu sendiri sehingga terjadi perpecahan didalam tubuh islam itulah yg pantas menempati neraka..!!

    BalasHapus
  14. kita saja belum , bahkan tidak mampu menjalankan semua apa yang di contohkan baginda rosul, koq bisa bisanya bikin amalan amalan sendiri yang belum tentu benar.

    BalasHapus
  15. hati hati dalam ibadah apapun....jangan sampai menyelisihi ajaran rosul. islam sudah sempurna jangan di tambah tambahin lagi

    BalasHapus
  16. hati hati dalam ibadah apapun....jangan sampai menyelisihi ajaran rosul. islam sudah sempurna jangan di tambah tambahin lagi

    BalasHapus
  17. pertanyaannya banyak shabat melakukan apa yg tidak dilakukan rasulullah, apakah sahabat itu sesat, mohon dijelaskan dulu penulis ya, makasih

    BalasHapus
  18. ya gini ini indonesia,,, ma"af,,, sesama muslim kita saling berdebat... sedangkan dengan yang lain kita anteng2 saja,,,, kenapa ya klo sesama muslim kita g' rukun2 aja,, wong sama yang lain saja bisa.....!

    BalasHapus
  19. gini aj.. rasulullah, para sahabat, imam 4 mazhab pun tidak melakukan (bahkan cenderung melarang) tahlilan... nah, pertanyaan saya..yang biasa melakukan tahlilan sebenarnya ngikuti siapa?? siapa imamnya??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul apa yang di katakan sodara Isfimeranti Imam 4 Mazhab itu tidak pernah melakukan Apa yang d sebutkan penulis d atas. Kita ga tau ajaran seperti tahlilan dan sebgainya seperti di tulis penulis itu dari mana.

      Hapus
  20. nastaghfirullahal azhim, ya Allah irhamna, wa adkhilnal jannata birahmatika ya ghaffar, ya rahim.
    ingat saudara, kita masuk surga (kalau masuk) itu bukan karena amal kita terlalu baik dan/atau terlalu banyak, tapi karena rahmat Allah subhanahu wa ta'ala. Tidak pantas kita mengklaim amalan kita sebagai tiket masuk surga,tapi ridha Allah saja yang jadi tiketnya, maka dasari semua amal kita dengan ridha Allah, tanyakan dulu pada nurani kita sebelum beramal apakah ini diridhai Allah, kalau ya, kerjakan, kalau tidak, tinggalkan. wallahu a'lamu bish-shawab.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sangat setuju...Klo sudah memahami yg demikian, Kita akan rukun dan kuat. Yg berhak memasukkan orang ke surga atau neraka itu hanya Allah. Tg jawab kita masing2 hanya kepada Nya.

      Hapus
  21. suatu amalan agama harus :
    1. ada contoh dari nabi, atau
    2. ada perintah dari nabi, atau
    3. sahabat melakukan amalan, dilaporkan kepada nabi, nabi mengetahui dan nabi tidak melarang.. ( contoh lafadz adzan dll )

    sekarang pertanyaannya : apakah yasinan kematian, tahlilan kematian, ruwahan dll amalan tersebut sudah dilaporkan kepada nabi, nabi mengetahui dan nabi tidak melarang. silahkan pikirkan sendiri..

    BalasHapus
  22. Seandai tawassul kepada orang mati itu syirik, dengan orang orang hidup pun syirik... seandai bertawassul dengan orang mati itu syirik karena orang mati tidak bisa berbuat apa2, berarti orang yang hidup itu punya kuasa... kan sama2 syirik... sedangkan tawassul itu memohon dengan gahnya...bukan dengan orangnya...

    BalasHapus
  23. Perkataan kullu itu telah dibahas banyak ulama...dan orang2 yang ahli dalam bahasa...seperti halnya kisah nabi musa dan khaider... raja akan merampas tiap perahu... apakah raja mahu dengan perahu yang bocor.... berarti bukan semua perahu:yang bocor, yang rusak.... belajarlah maksud kullu dalam kontek bid'ah sebelum membid'ahkan perkara baru "dalam agama".

    BalasHapus
  24. Takut komentar....entar jadi fitnah, seperti penjelasan masalah tahlilan, menurut saya si penulis kurang bertanya ke ahlinya. Karena tidak seperti yg saya ketahui. Dan penafsirannya terlalu sempit, semoga tambah di cerdaskan....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siip...Tanyakanlah KPD ahlinya. Tentunya ya ahli dlm bidangnya.Pemahaman bid'ahpun masih belum sama. Akhirnya ya gak nyambung. Masing2 menurut pendapatnya sendiri2.Mungkin disertai hawa nafsunya juga, padahal ini dilarang...

      Hapus
  25. Ajaran islam itu simple dan mudah tapi kok orang suka di persulit sendiri ya ?

    Yang ga dicontohkan rosul malah gemar dilakukan. Yang dicontohkan saja belum tentu sudah dilakukan semua.

    BalasHapus
  26. alhamdulillah menarik juga ada satu pertanyaan yang di ulang ulang dan belum ada yang jawab... banyak shabat melakukan apa yg tidak dilakukan rasulullah, apakah sahabat itu sesat.... mm kenapa rosulullah mendiamkan bahkan kadang rosulullah memberikan kabar baiknya... kalo rosul sebab melarang sahabat karena ngga mau nikah.. ngga mau istirahat dalam sholat malam.. dan ngga mau berhenti puasa kayaknya logis.. kira kira ada amalan lain kaga ya... yang sahabat perbuat dan rosul melarang... afwan ikutan ngaji nih...

    BalasHapus
    Balasan
    1. “Aku wasiatkan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah, tetap mendengar dan ta’at kepada pemimpin walaupun yang memimpin kalian adalah seorang budak dari Habasyah. Karena barangsiapa di antara kalian yang hidup sepeninggalku nanti, dia akan melihat perselisihan yang banyak. Maka wajib bagi kalian untuk berpegang pada sunnah-ku dan sunnah Khulafa’ur Rasyidin yang mereka itu telah diberi petunjuk. Berpegang teguhlah dengannya dan gigitlah ia dengan gigi geraham kalian. Jauhilah dengan perkara (agama) yang diada-adakan karena setiap perkara (agama) yang diada-adakan adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah kesesatan” (HR. At Tirmidzi no. 2676.

      Sumber: https://muslim.or.id/11456-hadits-hadits-tentang-bidah.html

      Hapus
    2. Pasti saja klo yang tidak setuju akan ada pembelaan, kn walaupun bid'ah itu khasanah -_-"

      Hapus
  27. kepada penulis mhon untuk mengkaji suatu keilmuan di dunia real.. kalo di dunia maya hanya akan berbntah2an .

    BalasHapus
  28. https://plus.google.com/photos/101659996637189656026/albums/profile/6101073581898720354 repost ya

    BalasHapus
  29. Assalamualaikum semuanya.
    Mohon kita jangan terpecah, kita adalah sama, Khilafah.
    Berdebat baik hanya jangan bersifat membenci atau membantah keras.

    Ijinkan saya berpendapat.


    Apa yg ditulis oleh penulis mungkin sedikit diluruskan.

    Penulis adalah ahli sunnah. Dan itu sangat dibenarkan.
    Namun sedikit keliru atau keras tentang bid'ah.

    Mengutip Penggalan hadist rasul diatas "seburuk-buruknya urusan agama adalah yang diada2kan"

    Urusan agama disini mungkin dapat dijabarkan "mewajibkan atau mensunnahkan dan meyakini"

    Dalam konteks ini tidak sedikit pula yang tersesat.

    Pada perkara yg ditulis oleh penulis, ambil contoh seperti yasin atau tahlil atau Maulid.

    Memang tidak dibenarkan apabila kita mewajibkan atau mensunnahkan dan meyakini. Berhati-hatilah juga Karena banyak tersebar juga hadist palsu seolah memperkuat keyakinan kita sehingga mewajibkan atau mensunnahkan perkara itu.

    Namun dapat dibenarkan jika kita tidak mewajibkan atau mensunnahkan dan meyakini, sungguh kembali kepada niat. Jika apa yg dibacakan adalah do'a dan ayat2 Al-Qur'an untuk niat Ridha Allah.

    Contoh Tahlil.

    Memang hanya do'a anak yg saleh yg akan diterima untuk membantu almarhum sudah jelas pada Al-qur'an.
    Hanya banyak yg awam dan keluarga yg ditinggalkan meyakini bahwa do'a itu ditujukan untuk Almarhum makannya menjadi bid'ah.

    Alangkah baiknya setiap awal tahlilan yg lebih berilmu memberikan kalimat pembuka untuk mereka yang awam bahwa kita berkumpul disini untuk berdo'a dan membaca ayat Allah agar kita semua senantiasa diridhai Allah dan yg ditinggalkan dikuatkan hatinya.
    Maka tidaklah akan menjadi bid'ah. Insya Allah menjadi kebaikan.

    Wallahualam

    Semoga kita semua dapat tetap bersatu dan saling memahami yang ingin disampaikan sodara kita penulis dan sodara kita yang merasa tidak sepaham dengan fikiran terbuka dan hati iklas menerima masukan satu sama lain.

    Wassalam.

    BalasHapus
  30. astaghfirullah....
    udh lah gk usah ad perselisihan sesama muslim.... nti kita diketawain oleh non-muslim lho...
    kita semua cukup ambil yg baik2ny je...yg pnting semua tu utk Ummat muslim

    BalasHapus
  31. Yg tidak setuju tinggal balas saja pakai dalil yg shahih jangan debat kaya cebong ahh . . . Dan ini kn dunia maya jd ya sudah jangan bilang berani'a mengkaji di dunia maya, ya knpa jg masih main dunia maya klo ga suka dengan penulis . . . Jd kurangilah debat dan klo mau debat pakai hadits shahih jangan pakai pendapat sendiri . . .

    BalasHapus
  32. Kalo tulisan di atas benar, yang menjalankan dapat dosa yang tidak menjalankan tidak apa2... kalo tulisan diatas salah, yang menjalankan dapat pahala dan yang tidak menjalankan tidak apa2.
    Jadi saya pribadi mending tidak menjalankan karena tidak akan dosa walaupun tidak mendapatkan apa2. Lagian masih banyak ibadah lain yang di contohkan rosullulah, ngapain lagi cari2 ibadah yang bukan dari rosulullah yang seolah2 kita lebih pintar dari rosulullah...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah ini bener.....mendingan gak usah bikin2 ibadah yang baru yang tidak masuk logika, memberatkan, mengada-ada dan lebih parahnya tidak pernah diajarkan oleh Nabi Muhammad Rosulullah SAW.....titik. Sami' na Wa' to na itu maksudnya ya ikutin cara ibadah rosul yang sudah shahih dalilnya dicatatkan dalam kitab2 hadits yang shahih....

      Hapus
  33. Bid'ah ada 2 macam... Kayaknya perlu belajar lagi.
    Apakah nabi berangkat ke masjid jum'atan pakai motor? Wah sesat semua jadinya,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha... ini orang berarti bid'ah ya mas.. ini dia buat blog.
      nabi dulu gak pake blog dakwah wkwkwkw.

      ini wkwwkkw in aja orang baru belajar kemarin.
      hahaha
      ngakak aja mas saya hahhaa

      Hapus
  34. Apa yg kalian tulis keliatannya bagus semua dan sekilas terlihat semuanya benar sehingga sya jadi bingung.

    BalasHapus
  35. sudah lah sudah gausah pada berantem
    kalau pada gasuka ya gasuka, gausah memicu perselisihan
    yang suka ya suka, ya monggo dijalankan

    yang tahlilan ya monggo
    yang gak tahlilan ya monggo

    gak perlu saling musuh-musuhan

    BalasHapus
  36. Kog pada mau nenangin..
    Inikah salah satu ramalan nabi muhammad saw , orang islam banyak tapi hanya seperti buihbuih di lautan, lihat noh buihbuih di lautan emang bersatu seluruhnya kan misah2 berkelompok2, ya kalo mau bersatu ya tunggu aja imam mahdi, sang penyatu umat islam. Dan untuk sekarang ingat bahwa islam akan ada 73 golongan dan yg benar cuma 1 yaitu golongan yang memegang teguh alhadist dan alquran. Kn dah jelas, kalo udah jelas trus kenapa dibiaskan lg...

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya setuju dengan penulis, bahwa manusia yang meninggal akan putus semua amalannya kecuali 3 hal. nah, saya kasih contoh "tahlilan" jika hanya meminta dido'akan tidak perlu sampai bela-belain beli makanan, minuman, apalagi sampai hutang sana sini. dan juga bisa menimbulkan persepsi orang datang karna ingin makanan saja dan oleh-olehnya. jd tidak ikhlas karna ingin mendo'akan. tolong yang nge bully macam macam, yg ngatain hewan, yang bilang semoga kembali ke jalan yg benar. ente belajar lagi agama perdalam lagi kalo belon bisa menerima ilmu dari yg lain

      Hapus
  37. wkwkland bgt ini orang..

    dulu zamannya nabi gk ada hanhphone internet mobil motor pesawat dan elektronik bahkan lampu.
    jadi kita gk boleh pake apa yg dia pake. berarti bid'ah dong kita.
    hahaha lo idup aja dizaman nabi sana..
    logika dipake..

    lo pake aja kemana2 tongkat. sorban pannjang, tasbih semeter..

    islam ini agama yang menyesuaikan zaman mas
    jangan lah bilang yasina, tahlilan, ziarah itu bid'ah.

    wkwkland bgt lu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju gdn komentar anda, cukup bijak

      Hapus
    2. Jauhilah dengan perkara (agama) yang diada-adakan karena setiap perkara (agama) yang diada-adakan adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah kesesatan” (HR. At Tirmidzi no. 2676. Yang dimaksud perkara agama atau cara beribadah, bukan dalam kehidupan sehari hari

      Hapus
    3. saya setuju dengan penulis, bahwa manusia yang meninggal akan putus semua amalannya kecuali 3 hal. nah, saya kasih contoh "tahlilan" jika hanya meminta dido'akan tidak perlu sampai bela-belain beli makanan, minuman, apalagi sampai hutang sana sini. dan juga bisa menimbulkan persepsi orang datang karna ingin makanan saja dan oleh-olehnya. jd tidak ikhlas karna ingin mendo'akan. tolong yang nge bully macam macam, yg ngatain hewan, yang bilang semoga kembali ke jalan yg benar. ente belajar lagi agama perdalam lagi kalo belon bisa menerima ilmu dari yg lain

      Hapus
    4. lo itu kan keseharian, bukan ibadah, bedakan ya akhi

      Hapus
  38. lebih baik ga usah tahlilan ama yg lain2. toh itu kan menjadi bahan perselisihan lagian kl betul itu kan cuma sunnah bukan wajib,nah kalau betul bid'ah lalu dikerjakan ya berdosalah.. pilih mana ? lebih baik ikut amalan yg pasti2 saja dri rasulullah saw. dan al qur'an. jangan smpai kita terjerumus ke dalam amalan yg tdk pernah dicontohkan rasul saw.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Assallamuallaikumvwarohmatullahhiwabarokatuh.Amin amin yarobbal alamin...

      Hapus
  39. hmmm sedih juga lihatnya , suka kepingin ketawa z sama orang yg menjadikan bid'ah untuk menyerang kelompok kelompok tertentu.

    "siapa yang tidak mempunyai guru ( mursyid ) maka gurunya adalah syetan.
    "siapa yang bertaffaquh dari perut perut kitab dia tidak mendapatkan hukum hakam"
    "dan kebodohan terbesar adalah menjadikan helaian helaian itu sebagai syeikh dan mursyidnya"

    BalasHapus
  40. dakwah via blog ga dicontohin rosul dan sahabat , bid'ah tuh

    BalasHapus
  41. Hehe yg punya artikel wahabiyah..
    Alias ga usah tahlilan. Yasinan. Wiridan. Ga usah istiqosah. Ga usah tabaruk. Ga usah tawasulan. Ga usah ziarah. Ga usah ta'ziah. Ga usah maulid nabi. Tapi harus bongkar rumah nabi jadi tempat perpustakaan, rumah siti khadijah jadi toilet. Seluruh makam keluarga nabi dihancurkan dengan alasan rugi bangunan tua diperbaiki, tp malah buat hotel raksasa. Dan penghancuran2 situs sejarah islam lain2 nya.


    Mekah dan madinah amburadul dibuat saud demi keuntungan pariwisata haji. Ini nama nya orang islam nipu mukmin. Hanya orang2 yang diberi petunjuk Allah SWT mana yg baik dan benar, apakah tahlil itu benar menurut saya dan salah menurut anda. Hanya Allah SWT yg menilai nya amal ibadah setiap hamba.


    Tambahan : para ulama yg konon rutin tahlil yasinan tabaruk dzikiran itu banyak yg meninggal ketika dibongkar kuburan nya jenazah masih utuh.


    Sekarang tinggal keyakinan anda

    Wassalamun 'alaikum wr wb

    BalasHapus
  42. Tambahan :

    Jauhilah dengan perkara (agama) yang diada-adakan karena setiap perkara (agama) yang diada-adakan adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah kesesatan” (HR. At Tirmidzi no. 2676.


    Kalau biasa nya orang wahabiyah itu alqur'an wal hadis sekedar dijadikan dalil buat membenarkan hujjah mereka. Tp disamping itu mereka tidak mau mengamali nya


    Yg dimaksud mejauhi perkara agama yg diadaka ialah perkara yg diluar syari'i bukan perkara diluar sunnah nabi, hukum islam itu ada beberapa urutan.

    Pertama hukum wajib, contoh sholat mengaji dan ibadah2 kewajiban lain nya.

    Kedua hukum sunnah, contoh setiap amalan yg diajarkan rasulillah SAW

    Ketiga hukum makruh, contoh amalan yg tidak diajarkan rasulillah, namun tidak melanggar syari'i

    Ketiga hukum haram, yaitu amalan yg dilakukan melanggar syari'i


    Jadi belajar islam itu harus pakai hati selain mata akal dan pikiran.
    Perbanyak juga berdoa kepada Allah SWT agar tidak buta atau takliq faham wahabiyah dan aliran sesat yg menyesatkan umat islam lain nya

    BalasHapus
  43. Yg nulis artikel ini wahabi, gak punya olmu tapi sok pinter

    BalasHapus
  44. Alhamdulillah kesimpulannya selama ada dalil nya makanya tidak bid,ah
    Kalau tidak ada dalil nya maka dikatakan semua perbuatan itu biar,ah .ingat jangan terbaik selama ada dalil,kalau tidak dalil maka bid,ah, jangan memutuskan sesuatu perkara dengan 1 hadist saja , kumpulkan semua hadits baru simpulkan apakah masih ada dalil atau tidak .

    Orang yang suka bilang sate sate jualan sate
    Orang yang suka jualan gorengan pisang ya tukang gorengan pisang .
    Orang yang suka bilang bid,ah maka dia tukang Bid,ah .

    BalasHapus
  45. MUUUUUUUUUUUUUULLLLLLEEEEEEEEEEEEEEKKKKKKKKKKKKKKK.....

    BalasHapus
  46. sebut (nama lengkap, tanggal-bulan-tahun, hari sepasar, jam kelahiran)...Al-Fatihah

    BalasHapus
  47. SAYA BENCI WAHABI.. KNP WAHABI BNYAK YG DANGKAL ILMU NYA.. GK BOLEH TAWASUL DLL.. BGAIMN BISA BERTEMU ALLAH KLO ALLAH BELUM KITA KENAL.. NGAJI DULU YG RAJIN.. JGN NGAJI KITAB UMM BNYAK ORG SALAH PAHAM DSTU.. JGN HAFAL ALQURAN DOANG..

    BalasHapus
  48. Dakwah via internet. Nabi gak pernah bgtu... BRRTI BIDAH KAU NJINK YG BUAT ARTIKEL. DASAR WAHABI LAKNAT KAU

    BalasHapus
    Balasan
    1. malu dengan nama.... ngatain manusia dengan hewan.. semoga alloh memaafkan. saya setuju dengan penulis. "putus semua amalan ketika orang meninggal kecuali 3 hal"

      Hapus
    2. Lalu apa gunanya nabi mengajarkan mendoakan muslim yang hidup dan yang sudah mati, bacaan sholat jenazah itu juga doa blok..goblok...

      Hapus
  49. Agamaku agamaku,agamamu agamamu setiap apa yang dikerjakan sudah ada catatan dan balasan dan hanya allah swt yang tahu segala apa yang ada dihati dan pikiran

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya setuju dengan penulis, bahwa manusia yang meninggal akan putus semua amalannya kecuali 3 hal. nah, saya kasih contoh "tahlilan" jika hanya meminta dido'akan tidak perlu sampai bela-belain beli makanan, minuman, apalagi sampai hutang sana sini. dan juga bisa menimbulkan persepsi orang datang karna ingin makanan saja dan oleh-olehnya. jd tidak ikhlas karna ingin mendo'akan. tolong yang nge bully macam macam, yg ngatain hewan, yang bilang semoga kembali ke jalan yg benar. ente belajar lagi agama perdalam lagi kalo belon bisa menerima ilmu dari yg lain

      Hapus
    2. Saya jadi ragu.. dg penulis.. kira2 dia belajar sampai kitab apa? Saat belajar gurunya siapa? Kira2 si penulis ini wali apa bukan? Apakah dia tau amalan ini d terima atau d tolak? Wali 9 adalah waliyullah.. tidak sembarangan orang.. dan beliau beramal juga tidak menuruti nafsunya sendiri. Pasti beliau punya dasar2 yg jelas dr Al-Qur'an dan hadist... Ilmu walu 9 itu lebih tinggi dr kita.. andai amalan itu salah pasti dr dulu sudah d tak d pakai.. orang sekarang memang pinter. Tp cuma pinter mengkritik tanpa menggali ilmu yg lebih dalam.. baru belajar kulitnya sudah berani menyalahkan yg lainya.. jika ada yg meragukan amalan dari seorang wali bukankah ia Ragu pada seorang ulama?

      Hapus
  50. Hai,,,saudaraku marilah kita bersatu,,dalam,,,,islam dan iman,,

    Wassalam

    BalasHapus
  51. saya setuju dengan penulis, bahwa manusia yang meninggal akan putus semua amalannya kecuali 3 hal. nah, saya kasih contoh "tahlilan" jika hanya meminta dido'akan tidak perlu sampai bela-belain beli makanan, minuman, apalagi sampai hutang sana sini. dan juga bisa menimbulkan persepsi orang datang karna ingin makanan saja dan oleh-olehnya. jd tidak ikhlas karna ingin mendo'akan. tolong yang nge bully macam macam, yg ngatain hewan, yang bilang semoga kembali ke jalan yg benar. ente belajar lagi agama perdalam lagi kalo belon bisa menerima ilmu dari yg lain

    BalasHapus
  52. Assalamualaikum..kawan muslim semua...kami terlahir dari keluarga muslim yg suka melaksanakan semua itu, tetapi setelah kami koreksi dan menggali dengan mencari cari sumber dari Al Quran n Hadist ternyata ini semua lemah. Dan pada akhirnya kami memutuskan dengan penuh keyakinan ( MEMILIH ZONA AMAN ).

    BalasHapus
  53. Menurutku tidak semua amalan itu harus memakai dalil yg jelas.. suatu contoh zakat memakai berAs apa ada d zaman Rasul? Trus dakwah menggunakan sosmed fb,wa, Instagram,YouTube,google apa ada d zaman nabi? Bahkan sosmed itu semua pembuatnya adalah non muslim... padahal Zakat dan dakwah semua itu kan ibadah? Klo semua berdasarkan dalil, saya minta dalilnya tentang zakat pakai beras dan dakwah memakai sosmed...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Zakat itu upami ga salah, ya sesuai dengan makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat atau penduduk itu. apakah yang makan sagu jadi ga zakat, yang makan zagung jadi ga zakat dst....
      Ada hukum yang harus diqiyas dst.... ada juga kemudian yang terhapus karena ada hukum lain yang shohih.
      Yaa kita itru dalam Ibadah Dasar Landasan urtamanya Dalil ...tentu yang Shohih....,yang roasulullah contohkan. Mudah-mudahan semua ibadah kita bernilai ibadah dan diteriama Allah SWT. Aamiin.

      Hapus
    2. Kalau mau ikut dalil ya gak ada zakat pake beras....coba carikan dalilnya yang bilang zakat pake makanan pokok. gak ada.
      Zakat makanan pokok itu ijtihad ulama.

      Hapus
  54. Alhamdulillah
    Sebagai umat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

    Kita harus berpikir jernih perbedaan boleh boleh saja akan tetapi dengan perbadaan jangan melebihi persuasif dalam syariah agama islam.

    Jika mau koreksi diri masing masing sehingga mempelajari agama islam itu tidak semua yang tidak dicontohkan rasulullah itu salah.

    Nabi saw memperbolehkan berbuat bid’ah hasanah.

    Nabi Muhammad saw memperbolehkan kita melakukan Bid’ah hasanah selama hal itu baik dan tidak menentang syariah.

    sebagaimana sabda beliau Nabi Muhammad saw ,Barangsiapa membuat buat hal baru yg baik dalam islam, maka baginya pahalanya dan pahala orang yg mengikutinya dan tak berkurang sedikitpun dari pahalanya, dan barangsiapa membuat buat hal baru yg buruk dalam islam, maka baginya dosanya dan dosa orang yg mengikutinya dan tak dikurangkan sedikitpun dari dosanya.
    (Shahih Muslim hadits no.1017, demikian pula diriwayatkan pada Shahih Ibn Khuzaimah, Sunan Baihaqi Alkubra, Sunan Addarimiy, Shahih Ibn Hibban dan banyak lagi)

    Hadits ini menjelaskan makna Bid’ah hasanah dan Bid;ah dhalalah.

    Perhatikan hadits beliau Nabi Muhammad saw, bukankah beliau saw menganjurkan, maksudnya bila kalian mempunyai suatu pendapat atau gagasan baru yg membuat kebaikan atas islam maka perbuatlah, alangkah indahnya bimbingan Nabi saw yg tidak mencekik ummat, beliau saw tahu bahwa ummatnya bukan hidup untuk 10 atau 100 tahun, tapi ribuan tahun akan berlanjut dan akan muncul kemajuan zaman, modernisasi, kematian ulama, merajalela kemaksiatan, maka tentunya pastilah diperlukan hal hal yg baru demi menjaga muslimin lebih terjaga dalam kemuliaan, demikianlah bentuk kesempurnaan agama ini, yg tetap akan bisa dipakai hingga akhir zaman, inilah makna ayat :

    ALYAUMA AKMALTU LAKUM DIINUKUM..dst, hari ini Kusempurnakan untuk kalian agama kalian, kusempurnakan pula kenikmatan bagi kalian, dan kuridhoi islam sebagai agama kalian”, maksudnya semua ajaran telah sempurna, tak perlu lagi ada pendapat lain demi memperbaiki agama ini, semua hal yg baru selama itu baik sudah masuk dalam kategori syariah dan sudah direstui oleh Allah dan rasul Nya, alangkah sempurnanya islam.

    bila yg dimaksud adalah tidak ada lagi penambahan, maka pendapat itu salah, karena setelah ayat ini masih ada banyak ayat ayat lain turun, masalah hutang dll, berkata para Mufassirin bahwa ayat ini bermakna Makkah Almukarramah sebelumnya selalu masih dimasuki orang musyrik mengikuti hajinya orang muslim, mulai kejadian turunnya ayat ini maka Musyrikin tidak lagi masuk masjidil haram, maka membuat kebiasaan baru yg baik boleh boleh saja.

    namun tentunya bukan membuat agama baru atau syariat baru yg bertentangan dg syariah dan sunnah Rasul saw, atau menghalalkan apa apa yg sudah diharamkan oleh Rasul saw atau sebaliknya, inilah makna hadits beliau saw .

    Barangsiapa yg membuat buat hal baru yg berupa keburukan…dst, inilah yg disebut Bid’ah Dhalalah.

    Beliau Nabi Muhammad saw telah memahami itu semua, bahwa kelak zaman akan berkembang, maka beliau Nabi Muhammad saw memperbolehkannya (hal yg baru berupa kebaikan), menganjurkannya dan menyemangati kita untuk memperbuatnya, agar ummat tidak tercekik dg hal yg ada dizaman kehidupan beliau saw saja, dan beliau saw telah pula mengingatkan agar jangan membuat buat hal yg buruk (Bid’ah dhalalah).

    Semoga uraian di atas dapat membantu memahami tentang berkembangnya zaman.

    BalasHapus
    Balasan
    1. muantap.....!!! tapi kalau dalam iabadahmah tentu tidah boleh yah ditambah-tambah, misla subuh masih masih seger ah tambah lagi rakaatnya...masa olah raga saja lebih lama. hehehe...
      tapi kalau dalam mengikuti pertkembangan zaman yang merupakan penunjang dalam pelaksanaan ibaha mah boleh yah,,, seperti ibadah haji, dulu jalan kaki... atau naik kapal laut sampe berbulan-bulan, sekarang sesuai dengan perkembangan keilmuan karena membaca, meneliti dst (iqro, iqro, iqro..itu kan kita disuruh membaca) sehingga menjadi pinter mampu menciptakan pesawat terbang....sehingga perjalanan ke baitullah sangat cepat itumah boleh kan yah... Islam itu harus dinamis. jangan jumud, jahlun komo jubnun....mangga hapunteun permios. Wassalamu'alaikum....

      Hapus
  55. Mangga Saudara anonim pun belajar lagi, kumpulin kitab-kitab baca dan pelajari lalu jelaskan kepada pak Ustadz..... yang dangkal yang gak mau menerima dan mencari penjelasan. kalau imam mazhab kita saja seperti itu lalu apakah kita punya pendapat sendiri...yang tidak banyak tahu.....
    jangan kesel, jangan es mos si.... kalau pedomkan kita masih sama Al Qur'an dan Al Hadits Shohih.

    BalasHapus
  56. Kalau tahlilan ga ada lagi :
    Ga bisa makan enak dong gua. ..
    Ga diundang tahlilan dong gua
    Ga dapet amplop dong gua

    Kalau maulidan ga ada lagi :
    Ga bisa pamer baju dan hijab baru donk gua
    Ga bisa ngegosip sama ibu2 yg lain donk gua
    Ga bisa kompanye donk gua
    Ga diundang ceramah donk gua

    Kasihanilah gua...

    BalasHapus
  57. Mengetahi hadis yang shoheh tugimana?

    BalasHapus
  58. Yes, tahlilan bukan ajaran nabi. Saat Khadijah selesai dimakamkan, apakah nabi Muhammad SAW ngajak sahabatnya tahlilan? NO ! Itu saja sudah telak, ga perlu digeser ke dalil adzan, dalil sholat sunnah karena konteknya tahlilan. Selesai.

    BalasHapus